Senin, 05 Januari 2015

Perbedaan Adzan Dalam Sholat Jum'at


Makalah Design web dan Grafis Studi Islam











Dosen Pembimbing : Haeri, S.H.I, M.H.I



Oleh :
Arya Putra Perdana
(201410020311032)




Universitas Muhammadiyah malang
Fakultas Agama Islam
Ahwal Syakhshiyyah
2014


A.    Sejarah Adzan
Adzan pada mulanya disyariatkan dalam islam pada tahun ke-dua hijriah yaitu pada saat rasulullah mengumpulkan para sahabat untuk memusyawarahkan tentang cara memberi tahu orang orang masuknya waktu waktu solat dan juga sebagai panggilan agar orang orang solat berjamaah di mesjid. Dalam musyawarah itu rasulullah mendapat beberapa usulan, diantara agar dikibarkan bendera, ada yang menusulkan meniup terompet seperti yang dilakukan yahudi, ada pula yang menusulkan agardibunyikannya lonceng seperti orang nasrani dan ada yang menusulkan agar dinyalakan api di tempat tinggi sehingga bisa dilihat orang orang. Semua usulan itu ditolak Nabi keciali saat seseorang membacakan lafaz Adzan yang kita kenal sekarang ini, kemudian Umar  memeberikan usul agar ada seseorang yang di tugaskan untuk memanggil kaum muslim.

A.    Status Adzan Dalam Solat Jum’at
Status Adzan dalam solat jum’at sama seperti dalam solat solat fardu yang lima waktu yaitu sebagi penanda masuknya waktu solat tersebut.

B.     Jumlah adzan Dalam Solat Jum’at
Adzan dalam solat jum’at di Indonesia saat ini terbagi menjadi dua pendapat yaitu :

1)      orang yang melakukan adzan ketika khatib akan naik mimbar seperti yang terjadi pada zaman nabi Muhammad, Abu Bakar,dan umar.
Seduai dengan hadis :
حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ
كَانَ النِّدَاءُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوَّلُهُ إِذَا جَلَسَ الْإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا

Artinya :  (BUKHARI - 861) : Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b dari Az Zuhri dari As Sa'ib bin Yazid berkata, "Adzan panggilan shalat Jum'at pada mulanya dilakukan ketika imam sudah duduk di atas mimbar. Hal ini dipraktekkan sejak zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar dan 'Umar radliallahu 'anhuma.

2)      Golongan orang yang melakukan Adzan dua kali atau lebih sering disebut dengan adzan ketiga yang awal mulanya dilakuakn pada zaman khalifah utsman bin affan yang merupakan khulafa urrassidin ke-tiga yang mendasarkan adzan tersebut dilakuakan karena (1)Rumah-rumah saling berjauhan (2)masyarakat sudah mulai banyak.
Dengan dasar hadis :
فَلَمَّا كَانَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَكَثُرَ النَّاسُ زَادَ النِّدَاءَ الثَّالِثَ عَلَى الزَّوْرَاءِ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ الزَّوْرَاءُ مَوْضِعٌ بِالسُّوقِ بِالْمَدِينَةِ
Artinya :  Ketika masa 'Utsman? radliallahu 'anhu dan manusia sudah semakin banyak, maka dia menambah adzan ketiga di Az Zaura'." Abu 'Abdullah berkata, "Az Zaura' adalah bangunan yang ada di pasar di Kota Madinah."

D.    Dalil Terkuat Tentang Adzan Dalam Solat Jum’at

1)      Adzan Satu kali.
Hadisnya :

حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ
كَانَ النِّدَاءُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوَّلُهُ إِذَا جَلَسَ الْإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا

Artinya : (BUKHARI - 861) : Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b dari Az Zuhri dari As Sa'ib bin Yazid berkata, "Adzan panggilan shalat Jum'at pada mulanya dilakukan ketika imam sudah duduk di atas mimbar. Hal ini dipraktekkan sejak zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar dan 'Umar? radliallahu 'anhuma


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْمُرَادِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي السَّائِبُ بْنُ يَزِيدَ
أَنَّ الْأَذَانَ كَانَ أَوَّلُهُ حِينَ يَجْلِسُ الْإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا

Artinya : (ABUDAUD - 919) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah Al Muradi telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku As Sa`ib bin Yazid bahwa pada mulanya, adzan pertama pada hari Jum'at ketika imam duduk di atas mimbar yaitu di masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhuma.


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ خَالِدٍ الْخَيَّاطُ عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ
كَانَ الْأَذَانُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ إِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ وَإِذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ

Artinya : (TIRMIDZI - 474) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani', telah menceritakan kepada kami Hammad bin Khalid Al Khayyath dari Ibnu Abu Dzi'b dari Az Zuhri dari As Sa'ib bin Yazid dia berkata, pada masa Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar adzan (dikumandangkan) yaitu ketika imam telah keluar (menuju masjid) dan iqamattelah ditegakkan

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ سَتُحْدِثُونَ وَيُحْدَثُ لَكُمْ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مُحْدَثَةً فَعَلَيْكُمْ بِالْأَمْرِ الْأَوَّلِ قَالَ حَفْصٌ كُنْتُ أُسْنِدُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ ثُمَّ دَخَلَنِي مِنْهُ شَكٌّ

Artinya : (DARIMI - 170) : Telah menceritakan kepada kami Harun bin Mu'awiyah dari Hafsh bin Ghiyats telah menceritakan kepada kami Al A'masy ia berkata: Abdullah berkata: 'Wahai sekalian manusia, kamu akan mengada-adakan hal-hal yang baru, dan ada orang yang mengadakan hal baru untuk kalian (ikuti), maka jika kalian melihat hal yang baru (dalam agama), maka hendaklah kalian berpegang pada sesuatu yang dipegang oleh generasi awal'". Hafsh berkata: "Aku meriwayatkan dari Habib dari Abu Abdur Rahman kemudian setelah itu aku ragu".

2)      Adzan Dua kali :
Hadisnya :

فَلَمَّا كَانَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَكَثُرَ النَّاسُ زَادَ النِّدَاءَ الثَّالِثَ عَلَى الزَّوْرَاءِ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ الزَّوْرَاءُ مَوْضِعٌ بِالسُّوقِ بِالْمَدِينَةِ

Artinya : Ketika masa 'Utsman? radliallahu 'anhu dan manusia sudah semakin banyak, maka dia menambah adzan ketiga di Az Zaura'." Abu 'Abdullah berkata, "Az Zaura' adalah bangunan yang ada di pasar di Kota Madinah."


فَلَمَّا كَانَ خِلَافَةُ عُثْمَانَ وَكَثُرَ النَّاسُ أَمَرَ عُثْمَانُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِالْأَذَانِ الثَّالِثِ فَأُذِّنَ بِهِ عَلَى الزَّوْرَاءِ فَثَبَتَ الْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ
حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ كَانَ يُؤَذَّنُ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ ثُمَّ سَاقَ نَحْوَ حَدِيثِ يُونُسَ حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ مُحَمَّدٍ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَقَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ السَّائِبِ قَالَ لَمْ يَكُنْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا مُؤَذِّنٌ وَاحِدٌ بِلَالٌ ثُمَّ ذَكَرَ مَعْنَاهُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ فَارِسٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ السَّائِبَ بْنَ يَزِيدَ ابْنَ أُخْتِ نَمِرٍ أَخْبَرَهُ قَالَ وَلَمْ يَكُنْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرُ مُؤَذِّنٍ وَاحِدٍ وَسَاقَ هَذَا الْحَدِيثَ وَلَيْسَ بِتَمَامِهِ

Artinya : ketika Utsman menjabat Khilafah, sementara orang-orang semakin banyak jumlahnya, maka Utsman memerintahkan untuk mengumandangkan adzan ketiga di hari Jum'at, maka di kumandangkanlah adzan di atas Zaura`(tempat ketinggian di pasar Madinah), lalu perkara tersebut menjadi tetap." Telah menceritakan kepada kami An Nufaili telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq dari Az Zuhri dari As Sa`ib bin Yazid dia berkata; "Mu'adzin mengumandangkan adzan di hadapan Rasulullah Shallallahu shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at, yaitu ketika beliau telah duduk di atas mimbar, sedangkan Abu Bakar dan Umar berada di depan pintu masjid…" kemudian dia melanjutkan hadits tersebut sebagaimana hadits Yunus. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari Muhammad yaitu Ibnu Ishaq dari Az Zuhri dari As Sa`ib dia berkata; "Rasulullah tidak memiliki Mu'adzin (tetap) kecuali satu orang, yaitu Bilal…" kemudian dia menyebutkan makna haditsnya." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Faris telah menceritakan kepada kami Ya'kub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa As Sa`ib bin Yazid sepupunya Namir telah mengabarkan kepadanya, katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak memiliki selain satu Mu'adzin…" kemudian dia melanjutkan hadits tersebut, namun tidak sempurna."


فَلَمَّا كَانَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ زَادَ النِّدَاءَ الثَّالِثَ عَلَى الزَّوْرَاءِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Artinya :Akan tetapi Utsman menambah adzan ketiga diatas tempat yang jauh dari masjid. Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan shahih.


Kesimpulan :
Dari beberapa hadis diatas baik dari hadis tentang Adzan satu kali maupun Adzan dua kali memiliki sumber hadis yang jelas. Akan tetapi untuk Adzan dua kali pada zaman sekarang ini sudah tidak diperlukan lagi, karena hal-hal yang mendasari utsman menambah adzan tersebut sudah tidak berlaku lagi. Seperti Rumah yang saling berjauhan dapat diatasi dengan banyaknya masjid yang ada saat ini yang hampir semuanya menggunakan pengeras suara elektronik.

Menurut saya, baik menggunakan Adzan satu kali Maupun Adzan dua kali sama sama benar karena mengikuti hadis nabi dan ijtihad dari khalifah utsman bin affan.
 Seprti yang dikatakan dalam hadis : …..maka wajib atas kalian untuk selalu mengikuti sunnahku dan sunnah para khulafaurrasyidin, peganglah erat-erat dan gigitlah dengan gigi geraham kalian.(Abu DAwud : 4607)

Nabipun memerintahkan kita untuk mengikuti para khulafaurrasyidin.

Kamis, 20 November 2014

Beda dengan SBY, Jokowi berani umumkan kenaikan BBM sendiri

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Istana Negara. Harga premium naik menjadi Rp 8.500/liter, sedangkan harga solar menjadi Rp 7.500/liter.

Sebelum mengumumkan kenaikan harga BBM itu, pada awal pidatonya Jokowi mengaku sudah dihadapkan pada pilihan yang sulit. Namun keputusan itu akhirnya diketok juga usai Jokowi melakukan Rapat Terbatas bersama para menterinya.

Jokowi dan para menteri sepakat untuk melakukan pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor-sektor produktif. Sebab, selama ini Jokowi menganggap negara membutuhkan banyak anggaran untuk membangun infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Namun anggaran ini tak pernah tersedia secara maksimal lantaran selalu dihamburkan untuk subsidi BBM.

"Sebagai konsekuensi dari pengalihan subsidi tersebut, saya selaku Presiden RI menetapkan harga BBM baru yang akan berlaku pukul 00.00 WIB, terhitung sejak tanggal 18 November 2014. Harga Premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga Solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500," kata Jokowi saat menggelar konferensi pers di Istana Negara Jakarta, Senin (17/11) malam.

Meski menaikkan harga BBM, Jokowi mengaku tetap akan memperhatikan rakyat yang kurang mampu. Jokowi sudah menyiapkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Menurut Jokowi, kartu-kartu itu dapat menjaga daya beli rakyat dan memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif. Jokowi pun mengaku siap dikritik habis-habisan soal kenaikan BBM itu.

"Pasti akan bermunculan pendapat yang setuju dan tidak setuju. Pemerintah sangat menghargai setiap masukan-masukan. Semoga keputusan pengalihan subsidi ke arah sektor produktif ini merupakan jalan terbuka untuk menghadirkan anggaran belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan," imbuhnya.

Di balik cerita kenaikan BBM itu, Jokowi tentu bisa dibilang lebih berani daripada pemerintahan sebelumnya, yakni saat kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat itu, SBY menetapkan harga BBM bersubsidi jenis Premium naik Rp 2.000 per liter dan harga jual Solar naik Rp 1.000 per liter. Dalam 10 tahun pemerintahan SBY, memang tampaknya sudah menjadi tradisi jika kenaikan BBM tak diumumkan secara langsung oleh SBY.

Pada 22 Juni 2013 lalu, SBY tak mengumumkan sendiri kenaikan BBM dan malah menunjuk Menteri ESDM Jero Wacik kala itu, untuk mengumumkan.

Daftar Pustaka :
Agib Tanjung.(2014). Beda dengan SBY, Jokowi berani umumkan kenaikan BBM sendiri. from http://www.merdeka.com/politik/beda-dengan-sby-jokowi-berani-umumkan-kenaikan-bbm-sendiri.html .20 november 2014, 22:40 WIB

Beda Jokowi dan SBY dalam Umumkan Kenaikan BBM

Inilah perbedaan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada awal pemerintahan masing-masing. Presiden Yudhoyono menaikkan harga BBM bersubsidi untuk pertama kalinya pada 1 Maret 2005. Namun orang yang mengumumkan adalah Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie. (Kenaikan BBM dari Zaman Soeharto)

Langkah berbeda diambil Jokowi, yang mengumumkan sendiri kebijakan tidak populer itu. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, awalnya pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi akan disampaikan oleh para menteri terkait. Namun, pada menit-menit akhir, diputuskan Presiden Jokowi-lah yang akan mengumumkan kenaikan tersebut. (Jokowi Naikkan Harga BBM)

"Hal itu menunjukkan risiko apa pun akan ditanggung Presiden. Kami siap tak populer dengan kebijakan ini," ujar JK dalam pembukaan Seminar Risk and Governance Summit 2014 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa, 18 November 2014.

JK mengatakan apa pun kebijakan yang diambil pemerintah pasti disertai risiko. Namun ia menilai langkah menaikkan harga BBM bersubsidi harus diambil agar belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) efisien dan tak boros untuk sektor konsumsi. "Dibanding kita defisit, mendingan inflasi sedikit naik, yang penting APBN kita aman," ujarnya.

Ia mengatakan sesungguhya pemerintah hanya memindahkan belanja APBN dari sektor konsumtif ke sektor produktif, seperti pembangunan jalan, sekolah, dan rumah sakit. Selain itu, JK mengatakan, mulai hari ini, dana kompensasi untuk rakyat miskin sudah ada di kantor pos dan siap dicairkan mereka yang memiliki Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, ataupun Kartu Keluarga Sejahtera.

Kemarin, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM di Istana Merdeka. Harga Premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter. Harga solar juga turut naik menjadi Rp 7.500 per liter dari sebelumnya Rp 5.500 per liter.

Daftar Pustaka :
TIKA PRIMANDARI.(2014).Beda Jokowi dan SBY dalam Umumkan Kenaikan BBM. from http://www.tempo.co/read/news/2014/11/18/078622734/Beda-Jokowi-dan-SBY-dalam-Umumkan-Kenaikan-BBM/, 20 november 2014, 22:31 WIB

Tolak Kenaikan Harga BBM,Ini Kata Gerindra Soal Janji Kampanye Prabowo

‎Fraksi Partai Gerindra meminta Presiden Joko Widodo membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi karena dinilai tidak ada alasan untuk dinaikkan. Lalu bagaimana dengan janji Prabowo yang juga ingin mengurangi subsidi BBM?

"Lain itu, lain. (Kebijakan Jokowi) ini kan ujug-ujug, belum satu bulan sudah naikkan BBM," kata ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/11/2014).

‎Muzani tak merinci maksud kata 'lain' ‎antara janji Prabowo yang akan mengurangi subsidi BBM yang berakibat naiknya harga BBM, dengan kebijakan yang ditempuh Jokowi saat ini. Muzani mengatakan, intinya menaikkan BBM dilakukan bertahap.

"‎Mestinya ada upaya sistematis bertahap yang dilakukan serius bahwa memang semua proses sudah dilakukan, termasuk mencari energi baru dan terbarukan, upaya pengurangan konsumsi BBM dan seterusnya," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan klaim PDIP bahwa kenaikan harga BBM sudah harus dinaikkan di akhir masa jabatan Presiden SBY?

"Presiden (Jokowi) harus jelaskan alasan itu secara baik. Presiden jelaskan alasan (harga BBM) itu dinaikan dari sisi keuangan, fiskal dan lain-lain termasuk apa yang akan dipakai dan penghematan akibat kenaikan. Sehingga bisa dipelajari, karena kita tangkap penjelasan Presiden hanya umumkan akan terjadi kenaikan, tidak ada penjelasan," jawab Muzani.

Berikut janji kampanye Prabowo dimaksud di atas‎:

"Kita kurangi subsidi, tetapi kita tetap harus melindungi kelompok masyarakat yang paling miskin dan paling lemah," kata Prabowo dalam dialog capres yang diselenggarakan Kadin di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014) silam.

Daftar Pustaka :
M Iqbal.(2014).Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini Kata Gerindra Soal Janji Kampanye Prabowo. from http://news.detik.com/read/2014/11/19/200300/2753460/10/tolak-kenaikan-harga-bbm-ini-kata-gerindra-soal-janji-kampanye-prabowo/, 20 november 2014, 22 : 28 WIB

Selasa, 04 November 2014

Perbandingan antara dua hadis yang bertentangan.


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Zaid bin Aslam dari seorang laki-laki sahabatnya dari seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah batal puasa orang yang muntah, orang yang bermimpi, dan orang yang berbekam."
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِهِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ مَنْ قَاءَ وَلَا مَنْ احْتَلَمَ وَلَا مَنْ احْتَجَمَ

*      Dari hadis diatas kita ketahui bahwa orang yang muntah, bermimpi basah dan orang yang berbekam tidak batal puasanya. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis bersifat lemah karena beberapa perawinya dikategorikan tertuduh berdusta serta jalur sanadnya terputus, perawi pertama tidak diketahui dan hanya ada satu jalur sanad.


Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dari Abu Al Asy'ats dari Syaddad bin Aus sesungguhnya dia bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada Fath Makkah melewati seorang yang sedang berbekam di Baqi' tanggal delapan belas bulan Ramadlan dan beliau mengambil kedua tanganku lalu bersabda: "Orang yang berbekam dan yang dibekam berarti telah batal puasanya."
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ أَنَّهُ مَرَّ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَمَنَ الْفَتْحِ عَلَى رَجُلٍ يَحْتَجِمُ بِالْبَقِيعِ لِثَمَانِ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِي فَقَالَ أَفْطَرَ الْحَاجِمُ وَالْمَحْجُومُ

*      Dari hadis diatas kita ketahui bahwa Orang yang berbekam dan yang dibekam berarti batal puasanya. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Ahmad, hadis bersifat lemah karena beberapa perawinya dikategorikan tertuduh berdusta dan hanya ada satu jalur sanad akan tetapi perawi pertanya adalah seorang sahabat nabi yaitu Syaddad bin Aus binTsabit.

Kesimpulannya dari dua hadis tersebut dapat kita simpulkan bahwa hadis Riwayat Ahmad lebih kuat dari hadis Riwayat Abu Daud karena pada hadis riawayat Ahmad perawi pertamanya diketahui dan itu adalah seorang sahabat nabi yaitu Syaddad bin Aus binTsabit.